Halo pembaca setia blog Badia, dipostingan kali ini Badia akan memberikan review film Ini Kisah Tiga Dara yang disutradarai oleh Nia Dinata, kabarnya sih Nia Dinata cuma terinspirasi dengan film Tiga Dara (1956) sehingga dia membuat versi 2016 dengan judul Ini Kisah Tiga Dara, ya meskipun katanya versi 2016 setelah ditonton masih aja terasa lebih bagus film Tiga Dara (1956) dibanding Ini Kisah Tiga Dara.
Ini Kisah Tiga Dara bercerita tentang 3 saudari Gendis (Shanty Paredes), Ella (Tara Basro), dan Bebe (Tatyana Akman), mereka memiliki Oma (Titiek Puspa) yang sangat peduli dengan status single ketiga cucunya khususnya cucunya yang paling tua Gendis karena sudah berkepala tiga. Oma selalu mencarikan jodoh untuk Gendis, hingga mereka pindah ke Maumere Nusa Tenggara Timur untuk mengurus Hotel milik Anaknya Krisna (Roy Sahetapy) Oma tetap saja mencarikan jodoh.
Hingga suatu hari secara tak sengaja Yudha (Rio Dewanto) menabrak Gendis dengan motor gedenya, melalui perjumpaan itu Yudha mulai menyukai Gendis, namun terhalang karena Ella juga menyukai Gendis meskipun sudah ada yang menyukai Ella yaitu Bima (Reuben Elishama). Dilain sisi Bebe sudah mempunyai kekasih bule bernama Kyle (Richard Kyle), apakah Yudha berhasil meluluhkan hati Gendis ?.
Setelah menonton filmnya ternyata garis besar ceritanya sama seperti film Tiga Dara (1956) bahkan mengusung konsep musikal juga sehingga jika dibandingkan maka film ini memiliki persamaan, malah kalau menurut Badia sendiri film Ini Kisah Tiga Dara bisa dibilang jauh dari kata bagus.
Meskipun begitu film ini terselamatkan berkat akting dari Titiek Puspa, Shanty Paredes, dan Tatyana Akman, sehingga film Ini Kisah Tiga Dara masih bisa menghibur penontonnya, selain itu panorama Maumere yang begitu indah juga menambah keelokan gambar difilm ini.
Naskah dari Nia Dinata dengan Lucky Kuswandi bisa dibilang terlalu lemah dan juga terlalu banyak subplot didalamnya, sehingga penonton menjadi kurang fokus dan membuat penonton bertanya-tanya mengenai karakteristik tokoh dalam filmnya. seperti kekasih Bebe yang bernama Kyle kok bisa ya dia tinggal begitu lama di hotel milik Bebe ? apa dia sanggup bayar hotelnya ? pekerjaannya apa kok bisa bayar hotel ?. mulai dari pertengahan sampai akhir film Ini Kisah Tiga Dara berjalan tersendat-sendat.
Naskah dari Nia Dinata dengan Lucky Kuswandi bisa dibilang terlalu lemah dan juga terlalu banyak subplot didalamnya, sehingga penonton menjadi kurang fokus dan membuat penonton bertanya-tanya mengenai karakteristik tokoh dalam filmnya. seperti kekasih Bebe yang bernama Kyle kok bisa ya dia tinggal begitu lama di hotel milik Bebe ? apa dia sanggup bayar hotelnya ? pekerjaannya apa kok bisa bayar hotel ?. mulai dari pertengahan sampai akhir film Ini Kisah Tiga Dara berjalan tersendat-sendat.
Untuk bagian koreografi tarian musikalnya juga terlalu canggung dan terbilang agak aneh atau bisa juga dibilang terlalu dipaksakan. Untuk bagian lirik lagunya juga terkesan terlalu dipaksakan sehingga tidak nyaman didengar, dan membuat penonton agak susah menerima maksud dari status pernikahan yang ingin disampaikan oleh Nia Dinata.
Overall meskipun diawal film alur ceritanya begitu enak untuk dinikmati namun dibagian pertengahan hingga akhir penonton begitu dipaksa untuk menerima ending dari filmnya, namun film ini begitu mengasyikan lantaran akting dari Titiek Puspa, Shanty Paredes, dan Tatyana Akman, yang begitu lucu dan mengemaskan. Oleh karena itu Badia memberikan nilai (C) untuk film ini.
Buat teman-teman yang belum menonton filmnya dapat langsung menyaksikan trailernya disini.
Sampai disini dulu ya postingan Badia kali ini, sampai ketemu dipostingan berikutnya.