Halo pembaca setia blog badia, kali ini badia mau berbagi cerita tentang
pengalaman badia selama berada di posko pengungsian gunung sinabung.
 |
Suasana di dapur umum posko pengungsian Gn Sinabung yang badia datangi |
Jadi kemarin badia memberanikan diri menjadi tim relawan untuk menolong
saudara kita di tempat pengungsian gunung sinabung, sebenernya tim relawan
tempat badia mendaftar merupakan bagian dari gereja GBKP, namanya ASIGANA (Anak
SInguda siaGA bencaNA).
Tanggal 18 September 2013 aku pun berangkat dari Lubuk Pakam menuju ke
Kabanjahe tepatnya di posko GBKP Klasis Kabanjahe, aku tinggal di posko
tersebut selama 3 hari, sesampainya disana akupun mulai melakukan tugas yang
telah diberikan oleh panitia di posko tersebut, seperti mengangkat logistik
yang berdatangan dan meletakannya di tempat penyimpanan logistik, memasak di
dapur umum (bagian yang paling badia suka), melakukan pencetakan nasi.
 |
Sebelum mencetak nasi dipiring ada baiknya berpose terlebih dahulu |
 |
Jangan lupa maskernya dipakai biar makanannya lebih higenis |
Well dilain sisi badia juga merasakan apa yang para pengungsi rasakan
disana, mereka sebenarnya tidak ingin berada di tempat pengungsian, mereka
ingin kembali ke desanya masing-masing, pergi kesawah, ladang, mengurus ternak,
intinya mereka ingin kembali melakukan rutinitas seperti dulu lagi, badia
sempat menanyakan kepada salah satu pengungsi (badia lupa nama bapak itu siapa)
bapak udah pernah balik ke rumah bapak
untuk melihat kondisi rumah bapak ?, beliau menjawab kemarin hari selasa
(17 September 2013) saya sudah kembali kerumah saya, dan ternyata ketika saya
sudah sampai dirumah tidak lama kemudian terjadi letusan yang ke 2 (yang lebih
besar dari letusan pertama) lalu saya pun berlari dan kembali ke posko klasis
kabanjahe ini lagi.
Bagiamana pak dengan kondisi rumah
bapak disana ?, ya pastinya sudah
terkena debu semua,
bapak kesini (posko
pengungsian) bersama siapa saja ?, bersama istri dan anak-anak saya, Oke
deh pak tetap bersabar ya.
 |
Salah satu grup lawak karo (Cot dogol) memberikan hiburan buat para pengungsi |
Disisi lain badia juga melihat anak-anak yang berada di posko pengungsian,
sebagian diantara mereka ada yang
bersekolah didekat lokasi pengungsian, sebagian dari mereka bahkan harus
meninggalkan bangku sekolah karena masih takut dengan keadaan Gunung Sinabung
yang masih mengeluarkan debu vulkanik.
Well selama beberapa hari disana badia juga sempat merasakan suasana suka
dan duka selama di pengungsian, meskipun begitu badia juga ingin mengucapkan
terima kasih buat orang-orang yang telah ikut menyumbangkan materi maupun
membuat acara hiburan selama dipengungsian, sehingga para pengungsi bisa
terhibur.
Sampai disini ya postingan badia
mengenai pengalaman menjadi relawan di posko gunung sinabung, sampai jumpa
dipostingan yang lainnya.
No comments:
Post a Comment