a Digital Strategist Love Traveling & Lifestyle Blogger in Medan

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Gak terasa ya salah satu kategorial GBKP bernama PERMATA sudah memasuki umur yang ke 64, PERMATA sendiri adalah singkatan dari PERsadaan Man Anak GerejanTA, yang merupakan salah satu persekutuan kategorial bagi Pemuda GBKP.
PERMATA GBKP juga merupakan jemaat kini dan masa yang akan datang yang senantiasa harus mempersiapkan diri dan berusaha memahami panggilan bersaksi, bersekutu dan melayani dari Tuhan Allah terhadap dirinya masing-masing agar mereka mewujudnyatakan Kehendak Allah ditengah-tengah gereja, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dewasa ini banyak sekali perubahan di dalam PERMATA, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang adat/budaya karo pada diri Permata itu sendiri, tidak usah jauh-jauh masih banyak juga lho Permata yang tidak tahu bahasa karo, entah bagaimana jadinya ya jika semua Permata tidak mengetahui bahasa karo ?, entahlah Anda jawab saja di dalam hati.
Perubahan jaman sekarang ini menjadikan Permata semakin lupa akan adat/budayanya, dan menganggap enteng tentang adat/budaya itu sendiri. Pernah dengar nggak berita kalau negara tetangga meng-klaim bahwa "Batak" itu merupakan adat negara tetangga tersebut, coba bayangkan jika negara tetangga itu mengklaim bahwa bahasa karo adalah bahasa tradisional mereka !, dan pada saat mereka melakukan klaim tersebut tidak ada satupun Permata di Indonesia yang bisa bahasa karo, kalau sudah begini siapa coba yang mau kita salahkan ?, negara tetangga itu ?, salahnya gue ?, salahnya temen-temen gue ?, salah siapa coba ?.
Ya pastinya salah PERMATA (Muda-mudi) karo-nya sendiri, tidak bisa menjaga adat/budayanya sendiri, nah kalau sudah begini pastinya kita akan caci maki negara tetangga itu, trus kita bilang kalau negara tetangga itu gak punya otak, bla-bla-bla, trus secara  langsung kita pun jadi memperdalam bahasa karo itu supaya dibilang bahasa karo itu memang punya Indonesia.
Gambaran cerita diatas merupakan gambaran jika kita (Permata/Muda-Mudi Karo) tidak menjaga adat/budayanya dengan baik, sama seperti baju "Batik" yang pernah diklaim oleh negara tetangga, ketika berita batik itu booming, semua orang langsung mencaci maki negara tetangga tersebut, kemudian kita yang di Indonesia pun buru-bura pakai baju batik biar dikata-in cinta batik.
Pesan yang ingin aku sampaikan disini adalah kita harus tetap menjaga dan melestarikan adat/budaya kita sendiri, jangan sampai adat/budaya itu hilang ditelan jaman, apa jadinya jika 10-20 tahun kedepan kalau kita tidak peduli dengan adat/budaya itu sendiri ?, jawab sendiri ya.
Adat/budaya di Indonesia ini banyak lho, dan jika kita pelajari adat/budaya itu secara lebih mendalam kita pasti merasa bangga tinggal disebuah negara yang kaya akan adat dan budayanya.
Lewat ulang tahun PERMATA GBKP yang ke 64 ini aku berharap para Muda-Mudi karo tidak akan melupakan adat/budaya karo itu sendiri, dan aku berharap Muda-Mudi karo mau mempelajari adat/budaya karo lebih mendalam, sehingga untuk kedepannya adat/budaya itu bisa kita berikan kepada anak dan cucu kita.
Selamat Ulang Tahun Permata Beriman, Berjati Diri, Beridentitas :)
Logo Permata

2 comments:

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib